Rendah diri dapat bersifat akut yang akan mempengaruhi kehidupan kejiwaan seseorang menjadi defensif pasif. Kecenderungan seperti ini akan membuatnya memilih zona aman dalam hidupnya. Meskipun begitu, zona aman sekalipun ia sering merasa tidak aman dan tidak nyaman. Rendah diri cenderung bersifat penyakit bathin (psikologis), sehingga diperlukan perawatan maksimal dari orang-orang terdekatnya untuk melakukan tindakan pemulihan.
Tindakan yang penulis maksudkan adalah tindakan meliputi tiga hal, yakni:
- Mengajarkan secara intensif kepadanya, bagaimana cara Ia menerima semua kekurangan pada dirinya secara ikhlas sebagai ketentuan Allah.
- Mengajarkan secara intensif kepadanya, bagaimana cara agar Ia menemukan segi positif yang ada pada dirinya sebagai kelebihannya yang bisa diberdayakan dihadapan orang lain.
- Memaksimalkan pendidikan nonformal tentang cara bersyukur atas apa yang di anugerahkan Allah kepadanya.
Pada bagian artikel sebelumnya, penulis sudah menyampaikan bahwa penulis tidak memberi porsi banyak pada topik rendah diri, karena lebih mengarah pada masalah psikologis. Penulis juga cenderung untuk tidak membicarakan topik terlalu percaya diri, karena itu pun memiliki ranah pembicaraan yang berbeda dengan kepentingan artikel ini. Baik minder maupun terlalu percaya diri memerlukan penanganan khusus yang menggunakan pendekatan, teknik, strategi dan metode psikologi yang khusus pula. Penulis hanya mengingatkan kembali bahwa orang yang terlalu percaya diri cenderung bersifat superior, memandang rendah orang lain, mengabaikan segala kemungkinan resiko dan serin bersifat takabur.
Penulis cenderung lebih suka mendekati masalah yang berhubungan dengan orang yang kurang memiliki kepercayaan diri, dan bagaimana cara untuk meningkatkan kepercayaan dirinya sebagai kasus yang biasa saja.
Bukankah Anda pernah terjebak pada suatu kondisi yang membuat Anda terpaksa berbohong untuk mengatakan bahwa "Anda cukup percaya diri" dalam menghadapi situasi tertentu, padahal sesungguhnya Anda tidak percaya diri. Mengapa Anda melakukan hal itu? Penulis merasa bahwa Anda mempunyai alasan yang mungkin dapat Anda pahami, namun tidak bagi orang lain. Misalnya Anda takut dianggap paranoid, lemah atau bodoh. Mungkin juga Anda ingin dikagumi, dibanggakan atau dihargai oleh lingkungan Anda.
Padahal kalau Anda boleh memilih, bukankah sebenarnya Anda lebih suka berada di zona aman yang nyaman? Namun pasti Anda telah berpikir bahwa hal itu berpotensi menyebabkan Anda merasa takut dianggap sebagai "si pemalu" atau "si penakut". Predikat ini tentu Anda rasakan sangat mengerikan dan Anda mati-matian menjauhinya. Kalau cap diri seperti itu terus melekat pada diri Anda, maka Anda berada dalam situasi yang kritis. Ketika terbuka sebuah tantangan untuk mendapat peluang emas, kesempatan itu tidak akan diberikan kepada Anda, namun diberikan kepada orang lain yang lebih memiliki percaya diri yang tinggi.
Yang lebih merugikan lagi adalah bila Anda adalah seorang yang kurang memiliki kepercayaan diri, maka Anda akan sering dililit oleh rasa cemburu. Anda tidak suka kepada orang lain, teman atau anggota keluarga lain yang memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi. Anda akan merasakan betapa semua perhatian yang Anda butuhkan, justru diberikan pada orang lain, sedangkan Anda diabaikan dan tidak diperhitingkan sama sekali. Kalau dibiarkan, hal ini tentu akan merusak harmonisasi hubungan Anda dengan mereka. Penulis dapat membayangkan posisi Anda yang terjepit. Penulis juga dapat membayangkan betapa antusiasnya mereka menghadapi hal-hal baru, sedangkan Anda berusaha menghindarinya, karena merasa takut dengan resikonya. Anda merasa bahwa Anda tak akan berdaya menghadapi kemungkinan resiko yang timbulsaat Anda berhadapan dengan situasi itu.
Walaupun selama ini Anda adalah orang yang mempunyai tingkat kepercayaan diri yang cukup baik, namun tak ada salahnya Anda berhati-hati, karena derajat kepercayaan diri itu dapat berubah-ubah. Ada saatnya Anda merasa sangat percaya diri ketika menghadapi sesuatu yang memiliki resiko jauh lebih kecil dibanding dengan kemampuan Anda. Akan tetapi, bisa jadi faktor-faktor tersebut dapat berpotensi menjatuhkan tingkat kepercayaan diri Anda ke tingkat kurang percaya diri.
Lalu,.! apa faktor-faktor yang dapat berpotensi menjatuhkan tingkat kepercayaan diri Anda ke tingkat kurang percaya diri yang penulis maksudkan diatas, antara lain yakni:
a. Tiba-tiba saja Anda dihinggapi perasaan diabaikan, ditinggalkan atau ditolak oleh seseorang yang Anda cintai atau Anda kasihi, atau Anda hargai selama ini karena suatu sebab yang Anda lakukan atau dilakukan orang lain yang begitu dekat dengan Anda. Perasaan semacam ini dapat merusak harga diri Anda.
b. Anda mengalami insiden yang membuat Anda mendapatkan kemalangan yang berkepanjangan, bertubi-tubi, dan bersifat serius.
c. Anda menerima kritik pedas yang Anda rsakan sebagai sesuatu yang tidak pantas atau tidak adil yang ditujukan kepada Anda, apalagi kalau kritik itu cenderung merendahkan harga diri Anda, khususnya pada saat Anda berada pada posisi sulit untuk membela diri, sehingga dapat berakhir sevagai sesuatu yang memalukan Anda.
d. Anda ternyata memutuskan untuk menetapkan tujuan yang salah, yang tidak sama dengan tujuan bersama, apalagi kemudian terbukti bahwa tujuan Anda tidak memberikan kontribusi yang berarti pada kemajuan perusahan, misalnya.
e. Anda melakukan kesalahan tertentu, ataupun agama dan merasa cemas jangan-jangan orang yang berada disekitar Anda mengetahui kesalahan Anda.
Mungkin masih banyak hal yang membuat Anda tiba-tiba dijatuhkan oleh suatu keadaan atau perbuatan seseorang, yang pada akhirnya memaksa Anda untuk tidak berani berhadap-hadapan dengan tantangan kehidupan nyata.
Apa yang seharusnya Anda lakukan ketika merasakan bahwa Anda mulai kehilangan kepercayaan diri? Kalau Anda memilih untuk pasrah dan duduk manis di zona aman Anda yang nyaman, maka Anda tidak usah repot-repot mengikuti beberapa petunjuk berikut ini. Namun bila Anda menginginkan mendapatkan kembali kepercayaan diri yang memadai, maka beberapa hal dibawah ini lakukanlah dengan berani.
Tips Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri
- Selalu bersikap positif terhadap situasi apapun yang sedang Anda hadapi.
- Seleksilah secara cermat fenomena yang datang dari luar dan analisalah pengaruhnya. Jika pengaruhnya positif, maka ambillah. Begitu sebaliknya.
- Jangan ragu-ragu untuk berbagi rasa kurang percaya diri Anda kepada orang lain, misalnya teman atau sahabat yang dapat dipercaya.
- Yakinkan diri Anda bahwa dengan akal budi yang Anda miliki, mampu mengendalikan diri Anda.
- Yakinkan diri Anda bahwa semua situasi yang dihadapi memiliki hikmah, terlepas dari itu merupakan kegagalan atau keberhasilan.
- Belajar menerima keberadaan diri Anda apa adanya.
- Hadapi tantangan yang ada di depan Anda sebagai sebuah kesempatan untuk maju & hadapi resikonya.
- Buatlah keputusan yang Anda rasa sebagai keputusan yang tepat dan hadapi segala konsekuensinya.
- Dalam hubungannya dengan dunia kerja, tingkatkan efektifitas kerja Anda dengan cara memperbaiki etos kerja.
- Hadapi krisis yang ada di depan mata sebagai tantangan yang mempunyai tujuan tertentu.
- Fokuslah pada sesuatu yang positif
- Sadari dan temukan apa yang salah dari apa yang sudah Anda kerjakan.
- Evaluasilah diri Anda untuk mengetahui apa sebenarnya yang telah Anda kerjakan dan akan Anda kerjakan, serta evaluasi kelemahan danmkelebihan Anda.
- Jangan pernah berhenti disuatu titik kegagalan. Bangkit dan rebut kembali keberhasilan yang belum sempat Anda raih.
No comments:
Post a Comment