Kadang kita mengkultuskan sang guru melebihi dari segalanya. Sebenarnya sang guru hanyalah orang yang lebih dulu saja mengetahui apa yang seharusnya kita ketahui. Kita tak boleh menganggapnya lebih dari pada itu. Ya,..memang kita harus menghargai dan menghormati sang guru, tapi seharusnya yang sewajarnya saja tanpa harus berlebih-lebihan....
Dalam mencari sebuah kebenaran kadang kita perlu sang guru untuk menuntun kita dalam menemukan kebenaran yang kita cari. Sang guru hanyalah menunjukan jalan yang pernah dia tempuh sebelumnya untuk menemukan kebenaran itu. Setelah itu, kita pun harus berjalan sendiri untuk menemukan kebenaran tersebut. Setelah kebenaran itu kita temukan, sang gurulah tempat kita mengkonfirmasikan kebenaran yang kita temukan tersebut, apakah kebenaran yang kita temukan itu adalah yang dimaksud oleh sang guru atau bukan.? Sebab sang gurulah yang lebih tau kebenaran tersebut karena dia lebih dulu menemukannya dari pada kita.....!
Dalam mengikuti ajaran sang guru, kita tak boleh membabi buta atau menelannya mentah-mentah begitu saja. Kita harus tetap mempergunakan nurani serta akal dan logika dalam menilainya,. Jadi, tidak semuanya ajaran sang guru itu perlu kita ikuti, dimana setiap ajaran yang bertentangan dengan hati nurani serta akal dan logika, kita tidak perlu ikuti. Yang perlu kita ikuti adalah yang memberi hal bermanfaat saja. Tinggalkan yang tidak baik menurut kita, sebab sang guru juga adalah manusia biasa yang mungkin masih bisa berbuat salah....
Dan kalau seandainya semua yang diajarkan sang guru itu bertentangan dengan nurani serta akal dan logika kita, maka tinggalkan saja gurunya "begitu aja kok repot"...hahaha.....
Jadi setiap ilmu yang diajarkan sang guru semuanya harus dibawah kendali KESADARAN kita dan jika seandainya KESADARAN kita yang berada dibawah kendali ajaran sang guru, ini amatlah celaka bagi kita. Maaf dikata, sang guru pun bisa memanfaatkan kita sesuka hatinya untuk kepentingannya. Oleh karena itu, disinilah fungsi peran serta nurani akal dan logika tadi yang berada dibawah kontrol KESADARAN, untuk menilai ajaran sang guru yang kita ikuti....!
Dan satu lagi yang perlu diwaspadai, memang kita harus menghargai dan menghormati sang guru tapi sebatas yang sewajarnya saja. Tapi kadang tanpa kita sadari bisa saja kita mengidolakan sang guru melebihi segalanya. Dimana dimata kita sang guru begitu sucinya dan tanpa celah. Sebenarnya kita harus menyadari siapa pun bisa saja berbuat kesalahan termasuk sang guru "sebab sang guru juga masih manusia".....
Di saat kita mengidolakan seseorang secara berlebihan, kita tak yakin dan tak akan bisa menerima disaat dia berbuat kesalahan, dan kita pun pasti membelanya mati-matian tanpa bisa memakai akal dan logika kita untuk menilainya...
Ya seharusnya kita menghargai seseorang itu sewajarnya saja seperti apa kita ingin dihargai oleh orang lain dan tak perlu mengidolakan seseorang itu secara berlebihan, sebab belum tentu orang yang kita idolakan secara berlebihan itu lebih mulia dari pada kita dimata Sang Pencipta Langit dan Bumi ini.
Jadi kita harus selalu melibatkan nurani serta akal dan logika yang semuanya itu berada dibawah kontrol KESADARAN kita untuk mengarungi samudra kehidupan ini, termasuk Anda yang menerima tulisan ini...
Semoga bermanfaat...!
No comments:
Post a Comment