Dikisahkan ada satu keluarga yang sederhana mengumpulkan uang untuk dapat liburan ke Bali sebagai bentuk refreshing melepas penat yang selama ini mereka rasakan. Keluarga tersebut terdiri dari Ayah, ibu dan satu anak perempuannya.
Sesampai mereka di Bali langsung menuju penginapan yang dibelakangnya terdapat pantai yang bersih dan indah, mereka berkemas-kemas dikamar dan langsung menuju pantai yang ada dibelakang penginapan itu.
Disana mereka mereka melihat banyak sekali turis asing yang berjemur dan melakukan segala aktifitas. Ibu dan anak perempuannya bermain banana bot bersama dengan orang-orang, sementara ayah harus menjaga barang bawaan mereka dan akhirnya ayah harus bergantian dengan ibu.
Terlihat juga disana banyak sekali jenis permainan hiburan lainnya, ada sepakbola pantai, voli pantai, selancar, jetski bahkan layang-layang khas daerah. Saat ibu dan anak lagi asyik bermain, ayah memperhatikan semua orang yang melakukan olahraga. Tidak terasa sudah sore hari dan mereka pun duduk di bibir pantai untuk melihat keindahan matahari yang tenggelam ditengah lautan. Terlihat ada pasangan yang terus bermesraan, ada juga yang kembali ke penginapannya masing-masing termasuk juga dengan mereka.
Sesampainya dipenginapan ayah duduk dan mempersilahkan anaknya mandi duluan karena sudah terlalu sore. Disaat menunggu anaknya mandi, ayah tersadar akan satu hal dan berucap sendiri "Akhirnya Aku mengetahuinya". Ibu yang sedang duduk disamping ayah mendengar ucapan itu bingung dengan maksud yang ayah katakan.
Ayah melihat ibu dan mengatakan, "Ibu aku tadi memperhatikan apa yang terjadi saat ada orang yang bermain selancar dan aku tahu bahwa mereka seakan bisa menari diatas papan selancarnya karena dimulai dengan melawan arus ombaknya, begitu juga denganlayang-layang dapat terbang tinggi juga dengan melawan angin yang dapat menganggatnya, orang-orang yang bermain dan olahraga dipasir tadi mampu untuk berlari kesana kemari tanpa hambatan itu tandanya mereka sudah terbiasa dengan apa yang mereka lakukan saat ini".
Mendengar hal itu dari ayah, Ibu akhirnya mengerti dan bersyukur bahwa ayah sudah mampu melihat dari sisi yang lain tentang kehidupan yang mereka jalani. Mereka lalu berpelukkan dan ayah berjajnjiuntuk dapat lebih baik dalam kehidupan yang akan mereka jalani.
Nah,.. sahabat pembaca.! Dari kisah ini Ombak bisa diartikan juga sebagai masalah atau cobaan jika berbicaratentang kehidupan. Masalah tersebut bukan untuk kita sikapi dengan biasa saja, karena bergantung sebesar apa ombak tersebut menghantam kita dari rasa sakitnya hantaman ombak agar kita senantiasa dapat bersyukur, kuat dalam menghadapi masalah dan dapat menemukan langkah agar kita dapat keluar dari perangkap masalah tersebut.
Banyak sekali orang yang melihar masalah dengan penyesuaian diri dan bukannya fokus pada penyelesaian masalah, hala tersebut justru sering membuat kita tidak akan pernah keluar dari masalah tersebut. Sebagai contoh di lingkungan rumah yang terdapat saluran air yang tersumbat karena sampah plastik dan jenis sampah lainnya lalu tidak diselesaikan dengan cara membersihkan saluran air tersebut melainkan dengan menambah besarannya saluran air agar dapat bertambah besar volume air yang ditampung.
Hal seperti inilah yang sering dilakukan tanpa sadar, melakukan penyesuaian bukan untuk melakukan pemecahan masalah. Memang setiap masalah pasti membutuhkan penyesuaian namun lebih utama menyelesaikan masalahnya barulah dilakukan penyesuaian untuk kebaikan kedepannya. Benahilah diri sendiri jika ingin mempunyai kehidupan yang lebih baik.
Semoga bermanfaat,...
No comments:
Post a Comment