Ada sebuah cerita, dimana ada seorang pemuda datang ke tukang cukur untuk memotong rambut dan jenggotnya yang sudah sangat panjang. Setelah mendapat giliran,? pemuda itupun mulai pembicaraan hangat dengan si tukang cukur tersebut yang melayaninya. Berbagai macam topik menjadi pilihan pembahasan mereka, hingga akhirnya Tuhan yang menjadi objek pembicaraan mereka.
Sampai pada suatu ketika, si tukang cukur berkata "Hai anak muda, Saya itu tidak percaya kalau Tuhan itu ada seperti yang anda katakan barusan". Kata si tukang cukur. Mendengar ungkapan tersebut sang pemuda terkejut dan berkata "Mengapa anda menyimpulkan dan berkata demikian". Maka jawab si tukang cukur dengan nada tinggi "Iya lah, jika benar-benar Tuhan itu ada mengapa begitu banyak orang yang sakit dan mengapa begitu banyak anak-anak terlantar yang ada diluar sana. Jika Tuhan itu ada, maka tidak ada orang yang sakit dan menderita. Tuhan apa yang mengizinkan semua itu bisa terjadi".
Karena tidak ingin menimbulkan perdebatan, si pemuda itupun hanya mendengarkan si tukang cukur bicara dan dia tidak memberikan respon ataupun argumen sama sekali, karena takutnya argumen itu meluas kemana-mana. Setelah selesai mencukur, si pemuda itu keluar dari barber shoop itu dan tiba-tiba di depan jalan ia berpas-pasan dengan seorang laki-laki berambut panjang dan jenggotnya sangat lebat. Dalam hatinya berkata sepertinya orang ini sudah lama tidak pergi ke tukang cukur sehingga membuat dia terlihat sangat berantakan.
Sempat berpikir sejenak dan akhirnya si pemuda tadi kembali masuk ke tempat si tukang cukur tadi dan berkata kepada si tukang cukur "Ternyata di dunia ini tidak ada yang namanya tukang cukur dan saya tidak mempercayai keberadaannya". Otomatis si tukang cukur terkejut dan berkata "Bagaimana mungkin mereka tidak ada anak muda? Buktinya adalah saya. Saya ada disini dan saya baru habis mencukur rambutmu anak muda". Anak muda itu kembali menjawab "Kalau mereka ada, tidak mungkin ada orang berambut panjang dan berjenggot lebat seperti yang ada diluar sana". Ujar si pemuda tegas dan jelas. Maka jawab si tukang cukur "Ahh, Anda bisa saja anak muda. Tukang cukur itu selalu ada dimana-mana dan diberbagai macam tempat". Yang terjadi adalah bapak yang rambutnya berantakan itu, tidak datang ke tukang cukur. Andai kata ia datang ke tukang cukur, maka rambutnya pasti rapi".
Anak muda itu tersenyum dan berkata, "Tepat sekali. Itulah point jawabannya. Sebenarnya Tuhan itu ada. Yang terjadi adalah umat manusia tidak datang kepada-Nya mendekat dan mencarinya. Itulah sebabnya mengapa tampak begitu banyak penderitaan diseluruh dunia ini". Jawab si pemuda dengan mantap.
Nah,. Sahabat sekalian..! Kadang dalam hidup kita ini, terlalu gampang cepat mengambil kesimpulan terhadap sesuatu yang tidak kita pikirkan secara mendalam. Jika di ibaratkan tukang cukur itu mewakili kita juga, yang disaat menderita dan kesusahan, kita mengatakan bahwa Tuhan itu tidak adil. Bahkan disaat tertentu kita mengatakan bahwa Tuhan itu tidak bersama kita. Sementara sesungguhnya kita saja yang tidak mendekat kepada Tuhan.
Tuhan itu ada, bahkan Tuhan sangat dekat dengan kita. Kenapa hidup kita berantakan,? Mungkin kita saja belum datang kepada-Nya.
Semoga bermanfaat...
No comments:
Post a Comment