Kisah Inspirasi Dan Motivasi
Berpikir Positif Di Saat Kondisi Tersulit Apapun
Pernahkah anda mengalami masa sulit dalam diri anda seperti sesuatu yang membuat anda drop down pikiran merasa takut atau kehilangan kepercayaan diri sehingga selalu membayang di pikiran anda akan kesulitan itu? Hal tersebut sangat mengganggu kehidupan seseorang pada tahap kejiwaan jika berlangsung sekian lama. Ia pun akan cenderung berhenti pada sikap menerima ataupun berusaha untuk bangkit dari berpikir positif dan fokus pada usaha dalam menyelesaikan masalah. Banyak orang ketika di perhadapkan dengan suatu masalah yang sulit hingga hidupnya berpindah pada pikiran yang negatif dan menjadi orang yang pendendam pada segala sesuatu. Namun banyak juga orang yang ketika menghadapi suatu masalah atau musibah membuat dirinya semakin dekat pada tuhannya. Selanjutnya ia memikirkan bagaimana menyikapi masalah atau musibah yang ia hadapi menjadi suatu manfaat dan mengubahnya menjadi sebuah keahlian.
Ketika saya bertemu dengan seorang teman ia menceritakan kisahnya pada saya, kalau dirinya penuh dengan masalah dalam keluarga sehingga ia turun dari rumah orang tuanya dan hidup seorang diri berpindah-pindah tempat kost. Semua impianku telah sirna setelah aku di pecat dari pekerjaan. Aku menjadi seseorang yang sangat emosional dan brutal dengan tingkah laku keseharian. Namun saat ini semuanya telah merubah aku menjadi lebih baik.
Lalu aku tanyakan padanya, "Apa yang merubah anda sehingga menjadi lebih baik dari yang dulu". Ia menjawab di saat aku penuh masalah yang sulit, Aku selalu pergi menyendiri dan duduk di tepi pantai. Aku memikirkan semua kejadian musibah yang menimpah hidupku yang jauh dari keluarga, teman, dan orang yang aku cintai. Aku hanya bisa menangis seakan hidup ini tiada arti. Tapi apa yang terjadi di saat itu, aku terkejut ketika seseorang menepuk pundakku sambil berkata, "Mengapa Kakak menangis...!". Aku langsung berpaling dan melihat seorang anak kecil memeluk tubuhku dari belakang. Perasaanku jadi haruh dan mendekapnya. Tapi tangisku semakin menjadi. Anak itu berkata, "Kakak jangan menangis lagi..". Mendengar kata yang keluar dari anak kecil itu seakan memberi suatu kekuatan dalam diriku menerima hadiah dari Tuhanku. Sore itu menjelang magrib aku bergegas pulang mandi dan berwudhu menuju masjid. Kemudian aku berdoa memohon pertolongan-Nya. Malam itu aku tidur nyenyak sebuah pengalaman baru yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya. Di pagi harinya aku sangat percaya bahwa Tuhanku tidak akan menelantarkan aku. Sebab Dialah yang Maha mulia. Tepat pukul tujuh pagi aku mulai bergegas penuh semangat melaksanakan pekerjaanku sebagai kulih bangunan. Dan Alhamdulillah sampai saat ini temanku semakin mendekatkan dirinya pada sang pencipta. Dan ia berkata "Kalau bukan karena penderitaan yang aku alami, mungkin hubunganku dengan sang pencipta jagad raya ini tidak akan pernah lebih baik. Begitu juga hubunganku dengan keluargaku dan orang yang sangat aku cintai.
Inilah contoh ketika mendapatkan suatu manfaat dari pikiran positif dalam suatu kondisi yang sulit. Dalam kondisi seperti ini sang pencipta jagad raya ini mengirimkan risalah kepada kita agar mengubah pikiran dan prilaku yang negatif dan berbahaya bagi diri setiap orang yang kita cintai. Selain itu kita di tuntut untuk lebih erat menjalin hubungan dengan-Nya, berakhlak mulia dan selalu berusaha sampai berhasil menggapai kesuksesan.
Pentingnya Berpikir Positif (Positive Thinking)
Berpikir positif yang paling baik dan paling kuat adalah ketika seseorang diperhadapkan suatu masalah ataupun tidak maka ia menjalaninya dengan sikap selalu bersyukur kepada sang pencipta. Dan kemudian ia mencari solusi dari segala kemungkinan hingga pikiran itu menjadi suatu kebiasaan dalam hidupnya. Jika anda memiliki kepribadian seperti yang saya sampaikan ini, maka anda akan menjalani hidup dengan penuh damai, tenang dan bahagia.
Saya akan mengisahkan sebuah cerita tentang berpikir positif terhadap hal yang menimpah hingga melahirkan suatu motivasi dalam diri seseorang.
Di tahun 2015 seorang teman saya yang saat itu mengikuti kejuaraan karateka di tingkat kotamadya sempat dilarikan kerumah sakit karena patah tulang dan wajahnya memar. Kondisi memaksa ia untuk di rawat di rumah sakit selama tiga bulan. Para medis yang saat itu menangani meminta pada orang tuanya agar teman saya berhenti untuk mengikuti setiap event kejuaraan karate. Bahkan pelatihnyapun ikut sepakat menuruti permintaan para medis karena melihat kondisi teman saya yang dibilang sangat parah menjalani perawatan. Apalagi para medis mengatakan jika tidak maka beberapa bagian tubuh teman saya akan mengalami lumpuh total. Namun teman saya merasa karate sudah menjadi impian bagi dirinya sejak lama untuk menjadi sang juara dan pandangan teman-teman lainnya memberinya motivasi untuk menang. Untuk itu ia meminta pada saya mengambil Handycam yang berisi rekaman video pertandingannya yang saya shoot saat ia bertanding. Sayapun mengambil handycam itu lalu memutarkan rekaman pertandingannya untuk ia berkonsentrasi mengikuti trik gerakan lawan dan gerakannya sendiri. Ia ingin mendapatkan keahlian baru yang diperlukan untuk mengalahkan dan menjatuhkan lawannya yang perkasa. Teman saya berulang-ulang kali memutarkan rekaman itu menganalisa dan mempelajari titik lemah lawannya. Hingga suatu malam ia bermimpi mengalahkan dan menjatuhkan lawannya di gelanggang pertandingan.
Dari hari ke hari, waktu ke waktu mimpi itu selalu membayangi hidupnya, dan dengan sabar teman saya menunggu kesempatan bisa keluar dari rumah sakit dan akan mulai berlatih. Dan sampailah saatnya ia keluar rumah sakit dan langsung berlatih fisik dan pikirannya. Lama kelamaan kondisinya semakin membaik dan mulai mengikuti kejuaraan karate.
Babak demi babak ia lewati dengan mulus mengantongi kemenangan mutlak sehingga menembus babak final dan berhasil menjadi juara saat itu. Sebagai sang juara karate di pertandingan itu ia di wawancarai para wartawan dan ia mengatakan, "Pertama aku harus membebaskan diri dari rasa takut yang menghantuiku setelah mengalami patah tulang dan memar di wajah. Pikiran itu cukup lama menguasai akal dan konsentrasiku, setelah itu aku mengolahnya menjadi suatu keahlian dan kekuatan yang aku manfaatkan dalam hidupku. Ketika aku berhasil menguasai diriku dan pikiranku, aku juga berhasil menguasai lawan-lawanku." Dalam menutup wawancaranya ia berkata, "Aku berpesan pada kalian yang menonton pertandingan ini, jangan biarkan kesulitan hidup merampas mimpi-mimpi indahmu. Pelajarilah kesulitan itu, niscaya ia akan menjadi teman terbaik anda.
Demikian yang bisa saya berbagi pada anda tentang berpikir positif hingga melahirkan sesuatu yang bermanfaat dan keahlian bagi kita. Saat kehidupan berjalan mulus ia selalu melihat sisi positif kehidupan. Hal ini bukan berarti lari dari masalah, tapi sebaliknya. Apapun masalah yang kita hadapi pasti ada jalan keluarnya, dan paling penting mengsyukurinya.
No comments:
Post a Comment