Inspirasi Dan Motivasi Kerja
Sebagai seorang karyawan, biasanya persaingan kinerja merupakan hal yang biasa terjadi dalam lingkungan sebuah perusahan. Rata-rata para karyawan berusaha untuk mendapatkan jabatan lebih tinggi atau berjuang keras mencapai target yang ditentukan. Dari situlah timbul persaingan di antara karyawan yang diciptakan oleh manajer atau pimpinan perusahan. Tidak jarang manajer memberi target atau penghargaan tertentu bagi karyawannya yang bisa menunjukkan kinerja terbaik. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan hasil terbaik bagi perusahan.
Menciptakan Iklim Persaingan Sehat
Sebagai seorang karyawan, biasanya persaingan kinerja merupakan hal yang biasa terjadi dalam lingkungan sebuah perusahan. Rata-rata para karyawan berusaha untuk mendapatkan jabatan lebih tinggi atau berjuang keras mencapai target yang ditentukan. Dari situlah timbul persaingan di antara karyawan yang diciptakan oleh manajer atau pimpinan perusahan. Tidak jarang manajer memberi target atau penghargaan tertentu bagi karyawannya yang bisa menunjukkan kinerja terbaik. Hal itu bertujuan untuk mendapatkan hasil terbaik bagi perusahan.
Melalui adanya persaingan, perusahan menginginkan karyawannya bekerja semaksimal mungkin. Sebab, jika karyawan berada dalam zona nyaman, mereka hanya akan bekerja sekedarnya saja. Oleh sebab itu, banyak perusahan menerapkan berbagai strategi agar karyawan mampu mengeluarkan segala daya pikir, kreativitas, serta upaya maksimal bagi perusahan. Metode yang lazim digunakan adalah pemberian bonus berupa materi atau penghargaan tertentu bagi karyawan berprestasi dan berkontribusi tinggi. Dengan cara ini, perusahan mengharapkan karyawan bisa berkompetisi secara produktif sehingga bermanfaat bagi terpenuhinya target perusahan. Disamping itu juga adakalanya strategi yang digunakan perusahan hanya berupa janji semata yang tidak direalisasikan sehingga sangat membuat para karyawan kecewa dan memilih untuk berpindah kerja ke perusahan lain. Hal ini banyak terjadi dimulai dari perusahan bertaraf menengah hingga bonafit sekalipun.
Akan tetapi, Anda sebagai manajer juga harus mengantisipasi karena bukan mustahil persaingan berjalan tidak sehat dan justru berpotensi menimbulkan masalah di antara karyawan. Kompetisi di tempat kerja adalah hal positif karena akan memacu setiap karyawan memberikan yang terbaik bagi perusahan. Namun persaingan seperti ini juga bisa membuat karyawan lupa diri. Mereka hanya ingin memenangkan persaingan dengan segala cara hingga melupakan peningkatan kemampuan diri. Saat karyawan hanya ingin memenangkan persaingan tanpa memberikan hasil positif bagi kemajuan perusahan, maka kompetisi tersebut sudah menyalahi aturan.
Sehubungan dengan itu, dibutuhkan peran manajer dalam mengendalikan persaingan antar karyawan. Apabila persaingan mulai berjalan tidak sehat, maka hal itu berarti atasan tidak menghiraukan tanggung jawab yang sudah diberikan kepada tim. Padahal anggota tim tetap membutuhkan bimbingan dan pengawasan. Manajer boleh jadi tidak menyadari dampak persaingan yang tidak sehat pada karyawan. Bayangkan jika ada karyawan yang mengetahui pendapatannya berpengaruh terhadap kekalahannya dalam persaingan. Sangat mungkin hal ini akan mengundang rasa cemburu, dendam, bahkan kontak fisik antar karyawan.
Akan tetapi, tentu tidak semua karyawan menanggapi sebuah persaingan dengan cara yang menyeramkan seperti itu. Semuanya bergantung pada pola pikir di dalam melihat dan menerima persaingan kerja. Jika pola pikir berkembang positif akan dipenuhi produktivitas tinggi. Bahkan suasana yang kondusif dapat meningkatkan rasa persahabatan di antara karyawan.
Baca Artikel : "Berpikir Positif Melahirkan Manfaat Dan Keahlian"
Dalam dunia kerja, persaingan tim bisa berkembang menjadi kompetisi antar individu. Persaingan tersebut sangat mungkin memunculkan persahabatan di dalam tim. Sebab seluruh anggota tim berusaha untuk bekerja secara maksimal demi mencapai tujuan bersama. Sejatinya persaingan di dalam satu tim bisa berlangsung sehat manakala masing-masing individu menyambut positif. Oleh karena itu, persaingan sangat membutuhkan penilaian dari manajer yang jujur agar tercipta keadilan.
Setiap poin pencapaian harus mencerminkan objektivitas dan jelas ukuran penilaiannya. Sebagai contoh, jika persaingan melibatkan tim maka ukuran yang paling mudah adalah produktivitas. Bila persaingan menyasar antar individu maka akan lebih banyak faktor yang menjadi ukuran. Manajer harus membuat kriteria penilaian secara jelas dan adil, termasuk menyentuh aspek efektivitas dan efisiensi.
Seorang manajer juga harus bisa merancang persaingan kerja yang membangun iklim persahabatan, menekankan persaingan berjalan sportif, jujur dan adil. Dengan persaingan yang sehat akan terbangun lingkungan persahabatan antar karyawan. Jika hal ini terwujud tentu organisasi perusahan sangat di untungkan. Sebab tujuan utama persaingan kerja yang sehat adalah meningkatkan daya saing perusahan terhadap para kompetitor bisnis
Sehubungan dengan itu, manajer harus memandang persaingan sebagai ajang untuk saling mengembangkan motivasi, kreasi, inisiatif dan produktifitas kerja karyawan. Manajer juga bisa melihat tingkat kemampuan karyawan dalam melakukan koordinasi dan menunjukkan etos kerja di perusahan.
Pada dasarnya, setiap perusahan perlu mendorong terciptanya persaingan sehat di antara karyawan. Sebab manfaat positifnya berpengaruh terhadap kelangsungan perusahan. Oleh sebab itu, manajer harus berperan aktif menciptakan persaingan sehat antar karyawan.
Kompetisi persaingan bukanlah menonjolkan kehebatan individu dan melupakan prioritas untuk saling bekerja sama. Dengan kata lain, budaya kolaborasi (saling melengkapi) harus terus di kembangkan. Disamping itu menyadarkan dan menanamkan karyawan untuk bersaing secara sehat dan tidak terdorong untuk menghalalkan segala cara. Sekali persaingan tidak sehat terbentuk dan menjadi budaya kerja, maka setiap orang di dalam perusahan sedang dibentuk untuk gagal. Dengan kata lain, persaingan tidak sehat yang menjadi budaya akan mengarahkan perusahan pada kehancuran secara perlahan. Persaingan semacam itu hanya melukai satu sama lain sehingga mustahil tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Setiap orang sibuk saling menyalahkan dan saling tidak percaya sehingga semua sumber daya tidak akan mendapatkan cukup perhatian untuk dikelolah secara efektif.
Dalam lingkungan kerja profesional, kompetisi menyasar potensi dan kemampuan para pekerja terbaik untuk membantu dan meningkatkan kinerja perusahan melalui budaya kolaborasi efektif. Jika dapat disimpulkan bahwa manajer bertugas membentuk dan menjamin persaingan sehat di antara karyawannya. Persaingan semacam itu tentu akan meningkatkan motivasi, kinerja dan kompetensi masing-masing pekerja. Dampak positifnya bukan hanya berpengaruh terhadap peningkatan karier individu, tetapi juga kemajuan perusahan secara keseluruhan.
Demikian artikel ini yang dapat saya share pada pembaca semua, dan semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment