Dalam dunia usaha pasti ada masalah yang sering muncul timbul tenggelam. Hal demikian sangat lumrah, oleh karena setiap langkah menjenjangi sesuatu yang di impikan untuk diwujudkan akan selalu diperhadapkan dengan berbagai rintangan. Jika demikian suatu usaha akan tercapai bila di dorong oleh semangat kerja keras oleh seluruh komponen usaha yang ada dalam bisnis tersebut. Berbagai perusahan mulai yang kecil hingga kelas dunia tergopoh-gopoh menghadapi rintangan dan berakhir kesuksesan yang di raihnya setelah menuntaskan rintangan yang dihadapi. Namun banyak juga perusahan yang gagal dalam melintasi rintangan sampai berakhir gulung tikar.
Perlu diketahui bahwa aset utama perusahan adalah para pekerja atau karyawan. Sehingga Sebagian besar perusahan lebih fokus memaksimalkan SDM di segala bidang kerjanya dibanding proses dan informasi. Peningkatan SDM memang sangat perlu dalam menunjang kemajuan perusahan. Oleh karena itu banyak perusahan sampai berani mengeluarkan budget finansial yang cukup besar untuk memaksimalkan para pekerjanya melalui pelatihan secara khusus di segala bidang. Mulai dari menghadirkan para tenaga ahli dari luar hingga melakukan studi banding ke perusahan-perusahan yang telah sukses dengan usahanya.
Dengan cara yang dilakukan tersebut, diharapkan dapat mendongkrak kemajuan perusahan kedepan yang dihasilkan melalui pelatihan dan studi banding para pekerja/karyawan tersebut. Namun hasilnya justru berbalik menjadi sebuah kerugian besar dialami bagi perusahan. Oleh karena para pekerja yang telah mendapatkan pengetahuan tambahan melalui pelatihan khusus dan studi banding justru mereka berhenti bekerja dari perusahan dan pergi mencari kerja ketempat lain.
Hal seperti ini sudah biasa terjadi di dunia usaha sebuah perusahan yang kecil maupun sekelas dunia. Bahkan sudah menjadi trend dikalangan internasional usaha/bisnis. Maka dari itu meminimalis resiko semacam ini bagi perusahan sangat diperlukan. Sikap antisipasi bagi perusahan terhadap para pekerja yang telah memperoleh pengetahuan lebih agar mereka tidak berpaling dari perusahan anda, dibawah ini akan penulis ulas secara detail akan hal-hal tersebut. Dan di antanya , yakni :
Pertama
Kesejahteraan
Seorang pekerja akan berpaling dari tempat kerjanya dan memilih bekerja ditempat lain jika kesejahteraan hidupnya tidak terpenuhi. Apalagi bagi mereka yang telah menjalani hidup berumah tangga. Tentu hal ini sangat mempengaruhi pikirannya ketika kebutuhan hidup semakin meningkat dan tidak sebanding dengan upah yang diperolehnya setiap bulan. Oleh karena itu jangan memandang sebelah mata terhadap kesejahteraan para karyawan. Apalagi bagi mereka yang telah banyak berkontribusi untuk kemajuan perusahan. Mereka memang pekerja yang telah mengikatkan diri dengan perjanjian dan komitmen kerja perusahan. Namun bagaimanapun juga mereka adalah manusia yang membutuhkan perhatian secara khusus terhadap kesejahteraannya. Jika perusahan telah menjamin kesejahteraan bagi para pekerjanya, maka semangat kerja mereka akan meningkat dan otomatis membuat mereka akan mengabdi pada perusahan sampai masa pensiunnya.
Kedua
Kewenangan Individu
Siapapun karyawan akan merasa depresi bila bekerja dengan tekanan dari atasan. Disinilah pentingnya memahami peran penting dari potensi karyawan untuk diperdayakan sebagai pelecut motivasi kerja. Menghargai peran penting karyawan, baik besar ataupun kecil akan membuat mereka mempunyai rasa memiliki terhadap perusahan. Apapun yang dikerjakan mereka dipahami sebagai upaya memajukan perusahan dan mewujudkan kesejahteraan hidupnya. Oleh karena itu berilah mereka ruang untuk berkembang dengan mengatur dirinya sendiri. Dalam hal ini perusahan menghargai dan menghendaki adanya kreatifitas ataupun inisiatif karyawan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik tanpa harus menunggu instruksi pimpinan.
Ketiga
Mengakui dan Memuji Pencapaian Karyawan
Setiap orang pada dasarnya suka akan pujian. Begitu pula dengan karyawan yang bekerja di perusahan. Karena pujian merupakan bagian penting dalam menjaga karyawan agar tetap bersemangat. Hal ini dimaksud agar membuat mereka betah dan senang menekuni pekerjaannya walaupun sangat monoton. Melalui pujian yang tulus dari pimpinan terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawan, berarti merespon kekuatan positif dalam membangun hubungan baik dengan karyawan. Oleh karena itu pujian yang tulus dan menghargai setiap jerih payah karyawan akan membuat mereka patuh dan taat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab pekerjaan sampai kapanpun. Maka memberi apresesasi berupah mengakui serta memuji pencapaian kerja karyawan adalah hal yang wajib bagi setiap pimpinan.
No comments:
Post a Comment