Pernahkah Anda berpikir jika Anda membutuhkan orang lain di dalam bekerja? Ataukah Anda tipe orang yang individualis? Pada kenyataannya, hampir tidak ada pekerjaan yang tidak membutuhkan orang lain. Hampir tidak ada pekerjaan yang dapat diselesaikan sendiri secara tuntas. Terkadang kita melihat seseorang yang bekerja dengan kemampuan yang ia miliki tanpa melihat orang yang membantunya. Dokter, misalnya. Seseorang mendapat sebutan dokter karena keahlian yang ia miliki. Di suatu tempat praktek, dokter satu-satunya yang mempunyai kemampuan untuk memeriksa dan mengobati pasien. Namun pada kenyataannya, dokter tidak bisa bekerja sendiri. Dokter harus mempunyai perawat yang membantunya menangani pasien. Dokter juga membutuhkan seorang penerima pasien yang datang.
Contoh lain dari pekerjaan yang membutuhkan orang lain adalah penulis. Ia menulis apa yang ada dipikirannya menjadi satu kesatuan yang utuh. Namun, benarkah ia tidak membutuhkan orang lain? Seorang penulis tetap saja membutuhkan editor, penerbit dan percetakan untuk menerbitkan karya tulisnya. Jika tidak di terbitkan, barangkali apa yang ia tulis hanya akan menjadi sejarah bagi dirinya sendiri, bukan untuk orang lain. Penulis tidak bisa merangkap pekerjaan sekaligus menjadi penyunting, penerbit ataupun editor. Dalam proses penulisan naskah pun, penulis juga membutuhkan orang lain untuk berdiskusi mengenai karya tulisnya. Penulis barangkali perlu mendatangkan ahli untuk sebagai sumber informasi. Setelah tulisan selesai, penulis pun masih membutuhkan editor hingga proses buku dicetak dan di distribusikan.
Oleh karena itu, dalam bekerja seseorang tetaplah membutuhkan rekan kerja. Jika Anda ingin sukses, Anda juga harus mulai untuk melibatkan orang lain dalam bekerja. Misalnya saja, Anda bekerja di rumah sebagai wiraswasta. Meskipun Anda bekerja di rumah, Anda pun perlu membangun kerjasama dengan semua anggota keluarga. Misalnya saja, Anda mempunyai dua orang anak yang masih kecil. Anda harus bekerjasama dengan istri Anda agar pada saat penting ketika mengerjakan pekerjaan Anda, anak Anda tidak mengganggu konsentrasi Anda. Begitu pula ketika Anda membutuhkan orang lain untuk membantu pekerjaan Anda di rumah. Pilihkan orang yang mempunyai kemampuan seperti yang Anda inginkan agar orang tersebut dapat memberi bantuan yang maksimal.
Pekerjaan yang membutuhkan rekan kerja seprofesi juga rentan terhadap konflik. Konflik yang berkepanjangan juga tidak akan baik bagi usaha yang Anda jalankan. Kerja keras yang Anda lakukan selama ini dapat sia-sia jika pada akhirnya harus dibubarkan karena konflik Anda dengan rekan kerja Anda. Oleh karena itu, komitmen dalam bekerja juga dibutuhkan. Sejak awal pilihlah rekan kerja yang memang akan membantu Anda meraih kesuksesan. Ketika usaha telah berjalan dan ada konflik yang menghadang, Anda pun harus bisa menyelesaikan konflik tersebut.
Berikut ini ada sebuah kisah cerita perusahan yang menapaki umur ke-5. Perusahan tersebut dibangun oleh dua orang sahabat karib sejak masih kuliah. Setelah lulus kuliah, keduanya sepakat untuk mengembangkan usaha mereka. Usaha jual beli secara online mereka pilih karena pasar yang terbuka. Kesempatan perusahan untuk berkembang pun terbuka lebar. Perusahan kecil tersebut mulai berjalan dengan stabil. Keduanya membangun dengan kerja keras. Modal yang digunakan dalam perusahan tersebut telah disepakati berasal dari modal bersama. Berapa pun laba yang masuk ke perusahan digunakan untuk perbesar perusahan.
Kemudian, terjadilah sesuatu yang tidak diinginkan oleh kedua sahabat karib tersebut. Terdapat perbedaan pendapat antar keduanya. Perbedaan pendapat tidak bisa diselesaikan meskipun sudah berulangkali mengadakan perundingan. Permasalahan juga tidak mendapatkan titik temu. Salah satu pendiri perusahan akhirnya mengundurkan diri. Ia memilih jalan mengundurkan diri karena merasa apa yang ia lakukan disana akan bertentangan dengan hati nurani jika ia tidak segera dapat keputusan. Orang tersebut juga harus merelakan segala sesuatu yang telah ia bangun selama ini. Kerja keras selama lima tahun pun harus ia ikhlaskan.
Itulah kisah sebuah perusahan yang pada akhirnya salah satu pendiri mengundurkan diri karena tidak bisa menyelesaikan konflik. Rekan kerja diperlukan untuk menuju kesuksesan, namun harus berhati-hati dalam memilih rekan kerja. Sehingga kerja keras yang Anda lakukan pun tidak sia-sia di kemudian hari karena Anda harus memulainya lagi dari nol.
Kerja keras tidak harus di dasari keahlian untuk mencapai kesuksesan. Keahlian cukup berperan penting, namun bukan berarti orang yang tidak punya keahlian bidang tertentu akan gagal. Kunci agar sukses yakni mau berusaha latihan dan kerja keras. Keahlian, kecerdasan hanya memberi sumbangan kecil bagi kesuksesan. Namun, mau mencoba dan kerja keras melanggengkan pada impian. Apapun usaha yang ingin Anda tekuni jika awalnya belum merasa mampu, berlatih dan bekerja keraslah. Jangan berhenti berlatih dan bekerja sebelum mencapai kesuksesan.
Orang yang sukses bertani tidak selalu ia lulusan pertanian. Orang yang sukses menjadi penulis tidak selalu ia lulusan sastra. Orang yang sukses melukis tidak selalu ia lulusan dari jurusan seni lukis. Orang yang menari hingga di undang ke luar negeri belum tentu ia lulusan seni tari. Kesuksesan seseorang tidak ditentukan darimana ia berasal dan kemampuan apa yang dimiliki. Kesuksesan bisa diraih hanya dengan kerja keras dan mau berlatih. Jika saat ini Anda tertarik untuk menekuni bidang lain, mulailah untuk belajar dan berlatih dari sekarang.
No comments:
Post a Comment